Minggu, 12 Maret 2017

RMK PEREKONOMIAN INDONESIA SAP 5

RMK SAP 5
1.      Analisa Masalah Penduduk
Masalah penduduk bukan hanya masalah tingkat pertumbuhan namun difokuskan pada jumlah penduduk keseluruhan, menyangkut kepentingan pembangunan serta kesejahteraannya. Masalah yang mungkin muncul adalah perbaikan tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan umum. Masalah mendasar yang biasanya paling diperhatikan diantaranya:
Ø  Mampukah Indonesia mengatasi masalah kependudukan mengingat jumlah dan penyebaran penduduk yang ada sekarang ini? Lalu sampai seberapa jauhkah pertambahan penduduk yang telah terjadi.
Ø  Apakah yang harus dilakukan oleh Indonesia untuk peningkatan angkatan kerja yang terjadi dimasa mendatang? Apakah akan tersedia cukup banyak kesempatan kerja untuk mereka atau apakah pemerintah hanya berusaha menjaga agar tingkat pengangguran tidak meningkat, atau membiarkannya begitu saja?
Ø  Apa sajakah implikasi dari jumlah penduduk yang besar dan distribusinya yang tidak merata ini terhadap peluang mereka untuk meringankan penderitaan hidupnya? Apakah program transmigrasi dapat memecahkan sebagian dari masalah kependudukan?
2.      Stuktur Penduduk Indonesia
Distribusi penduduk Indonesia sangat tidak merata. Misalnya dipulai Jawa dan luar Jawa yang disebabkan oleh kebijakan pembangunan diera Orde Baru yang terpusat dipulai Jawa yang menyebabkan banyak penduduk yang tinggal diluar pulai jawa bermigrasi dan menetap di pulau Jawa.
a.       Sebaran per Wilayah Geografis
Lebih dari 132 juta orang (sekitar 55% penduduk Indonesia) pada tahun 2008 yang berjumlah sekitar 240 juta orang bermukim di pulau Jawa + Madura. Sangat terlihat kepadatannya mengingat pulau Jawa merupakan wilayah dengan luas 6,7% dari wilayah Indonesia.
b.                              Tren Tingkat Kelahiran dan Kematian
Secara kuantitatif, tingkat pertambahan penduduk dihitung atas dasar persentase kenaikan relatif dari jumlah penduduk neto pertahun yang bersumber dari pertambahan nilai. Pertambahan nilai adalah selisih antara jumlah kelahiran dan kematian, atau selisih teknisnya, selisih antaran tingkat fertilitas dan moralitas. Sedangkan migrasi internasional neto adalah selisih antara jumlah penduduk yang bermigrasi dan berimigrasi.

c.    Struktur Usia dan Beban Ketergantungan
         Dengan mengetahui jumlah dan persentase penduduk di tiap kelompok umur, dapat diketahui berapa besar penduduk yang berpotensi sebagai beban. Juga dapat dilihat berapa persentase penduduk yang berpotensi sebagai modal dalam pembangunan yaitu penduduk usia produktif. Rasio ketergantungan penduduk adalah perbandingan antara pemuda berusia dibawah 15 tahun yang tentunya belum memiliki pendapatan sendiri, dengan orang - orang dewasa yang aktif atau produktif secara ekonomis berusia 15 tahun hingga 64 tahun. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin cepat laju pertambahan penduduk, akan semakin besar pula proporsi penduduk berusia muda yang belum produktif dalam total populasi, dan semakin berat pula beban tanggungan penduduk yang produktif. Fenomena ketergantungan penduduk berusia muda ini selanjutnya menimbulkan masalah lain, yakni konsep penduduk tua dan penduduk muda, dan yang tidak kalah pentingnya, yakni apa yang disebut sebagai momentum pertumbuhan penduduk yang tersembunyi.
d.      Penduduk Muda dan Penduduk Tua
            Penduduk suatu negara dianggap penduduk muda apabila penduduk usia dibawah 15 tahun mencapai sebesar 40 persen atau lebih dari jumlah seluruh penduduk. Sebaliknya penduduk disebut penduduk tua apabila jumlah penduduk usia 65 tahun keatas diatas 10 persen dari total penduduk. Suatu bangsa yang mempunyai karakteristik penduduk muda akan mempunyai beban besar dalam investasi sosial untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anak - anak dibawah 15 tahun ini. Maka dari itu pemerintah harus membangun sarana dan prasarana pelayanan dasar mulai dari ibu hamil, kelahiran bayu, bidan, dan tenaga kerja lainnya, serta sarana untuk tumbuh kembang anak.
e.       Momentum Pertumbuhan Penduduk yang Tersembunyi
Salah satu aspek pertumbuhan penduduk yang sulit dipahami adalah kecendrungannya untuk terus menerus mengalami peningkatan yang tidak terhentikan sekali pun tingkat kelahiran telah mengalami penurunan secara drastis. Pertambahan penduduk mempunyai kecenderungan inheren untuk terus melaju; seolah - olah laju pertumbuhan penduduk tersebut mempunyai satu daya tarik internal yang kuat dan tersembunyi. Ada dua alasan pokok yang melatar belakangi keberadaan daya gerak tersembunyi itu. Yang pertama, tingkat kelahiran itu sendiri tidak mungkin diturunkan dalam satu malam saja. Sedangkan alasan yang kedua atas adanya momentum yang tersembunyi tersebut erat kaitannya dengan struktur usia penduduk Indonesia.


3.      Penduduk Usia Kerja dan Pengangguran
Penduduk yang mempunyai usia 15-46 tahun biasanya disebut sebagai penduduk usia kerja atau sering juga disebut sebagai penduduk yang aktif secara ekonomi.
a.      Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja
Penduduk usia kerja adalah semua penduduk, laki - perempuan, yang siap untuk memasuki angkatan kerja, yakni semua orang yang telah melewati wajib belajar yang ditentukan oleh negara dan belum mencapai umur pensiun.Di Indonesia yang menentukan wajib belajar 9 tahun. Yang mana seorang anak diperkenankan memasuki pendidikan dasar pada umur 6 tahun, maka seorang yang berumu 6 tahun ditambah 9 tahun = 15 tahun dianggap siap untu memasuki angkatan kerja. Tingkat kegiatan kasar diartikan sebagai persentase jumlah penduduk yang secara ekonomi aktif dan hal ini tergantung pada dua aspek: struktur umur - jenis kelamin penduduk, dan persentase yang bekerja pada setiap kelompok umur dan jenis kelamin.
b.      Konsep Bekerja dan Menganggur
           The International Labor Office (ILO) memberikan tiga aspek untuk diperhatikan sebelum kita daoat mengatakan bahwa seseorang dinegara sedang berkembang sebagai bekerja. Ketiga aspek tersebut diantaranya:
(1)      Aspek Penghasilan, pekerjaan memberikan penghasilan kepada yang bekerja.
(2)   Aspek Produksi, pekerjaan memberikan output (produksi), dan
(3)   Aspek Pengakuan (recognition), pekerjaan memberikan pengakuan kepada seseorang bahwa dia terikat dengan sesuatu yang layak bagi hidupnya.
c.       Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Terbuka
            Di negara maju yang dianggap penganggur terbuka adalah mereka yang sedang mencari kerja, mereka secara aktif mencari pekerjaan. Untuk menunjukkan bahwa mereka secara aktif mencari kerja mereka mendaftarkan diri di kantor tenaga kerja. Mereka yang mendaftar pada kantor tenaga kerja dibayar biaya hidup yang disebut dole, yang jumlahnya lebih kecil daripada upah kalau ia bekerja. Di Indonesia juga ada departemen tenaga kerja yang mempunyai kantir penempatan tenaga kerja disetiap provinsi dan kabupaten. Hal tersebut dilakukan dengan cara pemerintah Indonesia harus menciptakan sendiri cara menghitung pengangguran terbuka yang dianggap lebih menggambarkan keadaaan sebenarnya. Cara yang dipilih adalah dengan mengadakan survei yang dilaksanakan pada waktu tertentu.Untuk penduduk yang setengah menganggur memiliki arti yang bekerja lebih sedikit dari waktu penuh (35 jam) dalam seminggu, mungkin hanya 2 jam, atau sepuluh jam, atau tiga puluh jam. Setengah menganggur beda dengan penganggur tersembunyi. Dalam hal penganggur tersembunyi, jumlah jam kerja mereka mungkin sekali berada dibawah penuh waktu (35 jam per minggu), namun kalau mereka dipindahkan dari tempat kerjanya sekarang jumlah produksi tidak menurun. Penduduk yang setengah menganggur ini dibedakan menjadi dua golongan, yakni penduduk yang terpaksa menerima keadaan setengah menganggur dan maupun yang secara sukarela menerima keadaan setengah menganggur.

4.      Analisa Masalah Distribusi dan Perpindahan Penduduk
(1)   Faktor pendorong dan penarik migrasi.
Migrasi dipengaruhi oleh daya dorong satu wilayah dan daya tarik wilayah lainnya. Daya dorong menyebabkan orang pergi ketempat lain, hal tersebut tidak lepas dari persoalan kemiskinan dan pengangguran yang terjadi diwilayah tersebut.
Adapun faktor pendorong diantaranya:
a.       Makin berkurangnya sumber - sumber kehidupan; seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan dari pertanian.
b.      Menyempitnya lapangan pekerjaan ditempat asal;
c.       Adanya tekanan – tekanan seperti politik, agama dan suku sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal
d.      Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan;
e.       Bencana alam.
Sedangkan daya tarik wilayah adalah jika salah satu wilayah mampu atau dianggap mampu menyediakan fasilitas dan sumber - sumber penghidupan bagi penduduk.
Adapun faktor - faktor penarik antara lain:
a.      Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki taraf hidup atau kesejahteraan;
b.      Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik
c.       Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan
d.      Adanya aktivitas - aktivitas dikota besar hingga tempat hiburan sebagai daya tarik suatu daerah.
(2)   Migrasi dalam dimensi spasial dan dimensi waktu.
Migrasi dikelompokkan berdasarkan dua dimensi penting, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu. Dalam dimensi spasial dikenal migrasi internasional dan migrasi internal (dalam suatu negara). Migrasi internasional merupakah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain atau dari satu benua ke benua lain. Migrasi internal di Indonesia yang penting meliputi perpindahan penduduk:
(a)   Antar provinsi/kabupaten antar pulau yang dikenal dengan istilah transmigrasi atau antar provinsi/kabupaten dalam satu pulau, dan
(b)   Dari wilayah pedesaan ke wilayah perkotaan yang disebut urbanisasi, atau sebaliknya dari kota ke pinggir kota dan pedesaan (deurbanisasi).
                 Dalam kriteria migrasi, ada beberapa kriteria agar seseorang bisa disebut migran, diantaranya ada yang dikenal dengan migrasi seumur hidup, migrasi risen, dan migrasi total. Migrasi seumur hidup (life time migration) adalah jika seorang bertempat tinggal pada saat pengumpulan data berbeda dengan tempat tinggalnya waktu mereka lahir. Migrasi risen (recent migration) adalah apabila tempat tinggal seseorang pada saat pengumpulan data berbeda dengan tempat tinggalnya pada waktu lima tahun sebelumnya. Sedangkan migrasi total (total migration) adalah apabila seseorang pernah bertempat tinggal di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal pada waktu pengumpulan data. Kriteria migrasi risen lebih mencerminkan dinamika spasial penduduk antar daerah daripada migrasi seumur hidup yang relatif statis. Sedangkan migrasi total tidak memasukkan batasan waktu antara tempat tinggal sekarang (waktu pencacahan) dan tempat tinggal terakhir sebelum tempat tinggal sekarang. Akan tetapi migrasi total biasa dipakai untuk menghitung migrasi kembali (return migrastion).
(3)   Transmigrasi
Merupakan perpindahan penduduk dari pulau Jawa, Madura, dan Bali ke Pulai Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua Barat. Diarahkan dalam upaya pemanfaatan, pengolahan, dan pengembangan potensi sumber daya alam dan potensi sumber daya manusia.
(4)   Urbanisasi
Perpindahan penduduk kewilayah perkotaan dari wilayah pedesaan disekitarnya. Sehingga pemerintah mengenalkan mekanisme untuk usaha-usaha pertanian didesa. 

DAFTAR PUSTAKA
Nehen, I K. 2012. Perekonomian Indonesia. Denpasar:UUP



Tidak ada komentar:

Posting Komentar